Kronologis Korban Pemerasan dengan Motif Pelayanan Jasa Jual-Beli Motor COD

MESUJI - Seorang warga Adi Karya Mulya (AKM), Kecamatan Panca Jaya, yang bernama Muhlasin (39) menjadi korban perampasan kendaraan dalam sebuah transaksi jual-beli motor secara langsung (COD) dengan motif pelayanan jasa. Kamis (11/01/2024)

Kejadian ini terjadi setelah Muhlasin berinteraksi dengan seseorang melalui akun Facebook dengan nama "Diki Prasetya" pada tanggal 4 Januari 2024.

Baca juga: Singgung Beda Perlakuan Bupati Mamteng dan Bupati Mimika, Tokoh Papua : KPK Jangan Pilih Kasih Usut Kasus Korupsi

Muhlasin membeberkan kejadian yang menimpa dirinya, bermula dari pertemuan dengan akun Facebook "Diki Prasetya" yang menawarkan jasa jual beli kendaraan, kemudian dilanjutkan melalui platform Whatsapp untuk pembicaraan lebih lanjut terkait penawaran jasa jual-beli kendaraan.

"Diki meminta saya untuk bertemu di tempat kejadian perkara (TKP) depan TBL Mukti Karya, Kecamatan Panca Jaya, untuk melakukan transaksi, tepatnya pada Selasa, 09/01/2024, pukul 12.00 WIB. Kata Diki, yang datang nanti adalah perantara yang ingin membeli kendaraan. Sebelumnya, saya diarahkan untuk mengikuti petunjuknya, yaitu harus mengatakan bahwa kendaraan yang akan dijual bukan milik saya. Singkat cerita, transaksi pun disepakati dengan harga jual sebesar Rp. 6.200.000. Namun, yang anehnya, si perantara atau si pembeli yang mengaku bernama Riki Darmawan, menunjukkan bukti struk transaksi transfer atas nama Hendra Putra Pratama. Sementara itu, saya juga tidak mengenali siapa yang akan menerima transfer dari si Riki. Kemudian, terjadilah cek-cok untuk mempertahankan kendaraan saya, yang tetap insisiten untuk dibawa meskipun uang belum diterima. Akhirnya, karena mereka berempat, saya memberikan kendaraan beserta surat-suratnya, " papar Muhlasin.

Baca juga: Rifqinizamy Karsayuda Ingatkan Urusan Pertanahan yang Belum Selesai Kepada Menteri ATR Baru

Sementara itu, kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Mesuji atas dugaan tindak pidana pemerasan. Muhlasin berharap pihak berwajib segera menindaklanjuti laporan tersebut. (TIM 007)